Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang
mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung
merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupanmerak yang
diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden
Tjetje Somantri.[1][2]
Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan
dikepalanya memiliki
seperti mahkota.[3] Kehidupan merak yang
selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarikburung
merak wanita menginspirasikan
R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini.[2]
Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang
dipakai penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain
dan bajunya menggambarkan bentuk dan warnabulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam.[2] Ditambah
lagi sepasang sayapnya yang
melukiskan sayap atau ekor merak yang
sedang dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang
dipasang di kepala setiap
penarinya. [2]
Tarian ini
biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau
bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan
laki-lakinya.[2] Iringan
lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang
waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang
sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang
merak yang sedang bermesraan.[2]
Dari sekian banyaknya tarian yang diciptakan oleh Raden
Tjetje Somantri, mungkin tari Merak ini merupakan tari yang terkenal di
Indonesia dan luar negeri.[2] Tidak
heran kalau seniman Bali juga, diantaranya mahasiswa Denpasar menciptakan
tari Manuk Rawa yang konsep dan gerakannya hampir mirip dengan tari Merak.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar