Tionghoa-Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia yang
asal usul mereka dari Tiongkok. Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu),
atau Thongnyin (Hakka). Dalam bahasa Mandarin mereka
disebutTangren (Hanzi:
唐人,
"orang Tang") atau lazim disebut Huaren (Hanzi
Tradisional: 華人 ; Hanzi
Sederhana : 华人) . DisebutTangren dikarenakan sesuai dengan kenyataan
bahwa orang Tionghoa-Indonesia mayoritas berasal dari Tiongkok selatan yang
menyebut diri mereka sebagai orang Tang, sementara orang Tiongkok utara
menyebut diri mereka sebagai orang Han (Hanzi: 漢人, Hanyu
Pinyin: Hanren, "orang Han").
Leluhur orang Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara
bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu melalui kegiatan perniagaan. Peran
mereka beberapa kali muncul dalam sejarah
Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk.
Catatan-catatan dari Tiongkok menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara telah
berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di Tiongkok.
Faktor inilah yang kemudian menyuburkan perdagangan dan lalu lintas barang
maupun manusia dari Tiongkok ke Nusantara dan sebaliknya.
Setelah negara Indonesia merdeka, orang Tionghoa yang
berkewarganegaraan Indonesia digolongkan sebagai salah satu suku dalam lingkup
nasional Indonesia, sesuai Pasal 2 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia.[4]
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar