Suku Aceh (bahasa Aceh: Ureuëng
Acèh) adalah nama sebuah suku penduduk
asli yang mendiami wilayah pesisir dan sebagian pedalaman Aceh, Sumatra, Indonesia.
Orang Aceh mayoritas
beragama Islam.[5] Bahasa
yang dituturkan adalah bahasa Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat dan
berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dipertuturkan di Vietnam dan Kamboja.[5][6] Suku
Aceh sesungguhnya merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa yang
menetap di tanah Aceh. Pengikat kesatuan budaya suku Aceh terutama ialah dalam
bahasa, agama, dan adat khas Aceh.
Berdasarkan estimasi, jumlah suku Aceh mencapai 4.419.000
jiwa, yang sebagian besar bertempat tinggal di Aceh.[2] Sensus BPS2010 menyebutkan bahwa jumlah suku Aceh
yang terdapat di Indonesia adalah sebanyak 3.404.000 jiwa[3].
Selain di Indonesia, terdapat pula minoritas diaspora yang cukup banyak di Malaysia,[7] Australia,[8] Kanada,[9] Amerika
Serikat,[10] dan
negara-negaraSkandinavia.[11][12]
Suku Aceh di masa pra-modern hidup secara matrilokal dan
komunal. Mereka tinggal di pemukiman yang disebut gampong. Persekutuan
dari gampong-gampong membentuk mukim. Masa keemasan budaya Aceh dimulai
pada abad ke-16, seiring kejayaan kerajaan Islam Aceh Darussalam, dan kemudian mencapai
puncaknya pada abad ke-17.[5] Orang
Aceh pada umumnya dikenal sebagai pemegang teguh ajaran agama Islam,
dan juga sebagai pejuang militan dalam melawan penaklukan kolonialPortugis dan Belanda.[5][13]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar