Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang
terbuat dari jerami atau ilalang. Honai
sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela yang bertujuan untuk
menahan hawa dingin
pegunungan Papua. Honai biasanya dibangun setinggi 2,5
meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan tempat untuk membuat api unggun
untuk menghangatkan diri. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu untuk kaum laki-laki (disebut
Honai), wanita (disebut
Ebei), dan kandang babi (disebut
Wamai).
Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Rumah
Honai dalam satu bangunan digunakan untuk tempat beristirahat (tidur), bangunan
lainnya untuk tempat makan bersama, dan bangunan ketiga untuk kandang ternak.[1] Rumah Honai
pada umumnya terbagi menjadi dua tingkat. Lantai dasar dan lantai satu
dihubungkan dengan tangga dari bambu. Para pria tidur pada lantai dasar secara
melingkar, sementara para wanita tidur di lantai satu.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar