Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang
banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini
melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun,
seiring perkembangan zaman, para senimanBali mengubah
Pendet
menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam
bentuk tarian upacara. Tidak
seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif,
Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa
maupun gadis.[butuh rujukan]
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan
jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari
para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam
memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis
daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau
berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya
menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan
masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan
perlengkapansesajen lainnya.[butuh rujukan]
Tari pendet menjadi sorotan media Indonesia karena tampil
dalam program televisi Enigmatic Malaysia Discovery
Channel. Menurut pemerintah Malaysia, mereka tidak bertanggung jawab atas
iklan tersebut karena dibuat oleh Discovery Channel Singapura,[1] kemudian
Discovery TV melayangkan surat permohonan maaf kepada kedua negara, dan
menyatakan bahwa jaringan televisi itu bertanggung jawab penuh atas penayangan
iklan program tersebut.[2] Meskipun
demikian, insiden penayangan pendet dalam program televisi mengenai Malaysia
ini sempat memicu sentimen Anti-Malaysia di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar