Suku Padoe (To Padoe), adalah suku berdiam di daerah
kabupaten Luwu Timur provinsi Sulawesi Selatan. Suku Padoe tersebar di Wasuponda dan Sorowako.
Mereka banyak terdapat di daerah pegunungan dan lembah di Luwu Timur. Populasi
suku Padoe diperkirakan sekitar 18.000 orang.
Suku Padoe mendiami daerah ini diperkirakan sejak abad XIV,
yang bermigrasi dari daerah Sulawesi Tengah dan menetap di daerah pegunungan
dan lembah di daerah Luwu Timur Sulawesi Selatan. Saat ini orang Padoe lebih
banyak bermukim di Wasuponda. Dalam bahasa setempat istilah "Padoe"
berarti "orang jauh". Di Luwu Timur mereka menjadi salah satu bagian
dari 12 anak suku di bawah pemerintahan Kedatuan Luwu (Kerajaan Luwu).
Dari cerita rakyat bahwa suku Padoe ini berasal dari suku
bangsa Lili To Padoe Bangkano Kalende, yang terbagi menjadi 4 suku, yaitu,
Padoe, Lasaelawali, Kinadu dan Konde. Padoe sekarang bertempat tinggal di
daerah Matompi, Wawondula, Lioka, Tabarano, Tawaki, Tetenona dan Kawata.
Beberapa cerita rakyat tentang banyaknya para Pongkiari
(ahli perang) dari suku Padoe di masa lalu, membuat Datu Luwu memberikan
penghormatan tersendiri kepada para Pongkiari dan seluruh suku Padoe.
Karenanya, apabila pemimpin Kedatuan Luwu menggelar
sebuah hajatan, selalu mempersiapkan tempat khusus untuk orang-orang Padoe dan
suku Padoe tidak diminta memberikan upeti kepada Datu Luwu. Cerita rakyat
tentang kehebatan Pongkiari ini, konon danau Matano, danau Mahalona dan danau
Towuti terbentuk karena pertempuran para Pongkiari. Begitu dahsyatnya
pertempuran itu, membuat terciptanya kubangan yang sangat luas dan dalam
sehingga membentuk sebuah danau. Namun seiring perkembangan zaman, eksistensi
Pongkiari berangsur-angsur hilang.
Pada era pemberontakan DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi
Selatan, banyak orang Padoe kembali ke tanah nenek moyang mereka ke
Sulawesi Tengah seperti ke Beteleme, Poso, Taliwan, Parigi, dan lain-lain. Hal
ini menyebabkan suku Padoe banyak tersebar dan berdiam di wilayah Sulawesi
Tengah hingga kini.
Dahulu orang Padoe menganut agama kepercayaan Melahomua,
sebuah aliran kepercayaan yang meyakini kekuatan alam, pohon yang
dianggap keramat, gunung, bukit, hingga hal-hal
kecil lainnya. Orang Padoe akan memberikan persembahan kepada benda yang
dianggap bisa membawa berkah
Pada tahun 1920-an para misionaris Kristen memasuki wilayah suku Padoe dan
memperkenalkan agama Kristen kepada masyarakat suku Padoe. Pada awalnya sangat
sedikit yang mengikuti ajaran Kristen. Tapi perlahan-lahan akhirnya mereka
semua menerima agama Kristen, dan saat ini mereka menjadi penganut agama
Kristen yang taat.
Pada tahun 1965 banyak orang Padoe yang kembali ke kampung halamannya
di Sulawesi Tengah, akibat adanya pergerakan Darul
Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin Kahar
Muzakkar sejak 1950 hingga 1965 adalah masa suram yang membuat mereka
terpencar-pencar ke berbagai daerah.
Tahun 1968 ketika perusahan tambang nickel PT Inco membuka
eksplorasinya, secara perlahan para penduduk yang tersebar mulai kembali
mendatangi kembali daerahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar