Sabtu, 14 Maret 2015

Suku Padoe


     Suku Padoe (To Padoe), adalah suku berdiam di daerah kabupaten Luwu Timur provinsi Sulawesi Selatan. Suku Padoe tersebar di Wasuponda dan Sorowako. Mereka banyak terdapat di daerah pegunungan dan lembah di Luwu Timur. Populasi suku Padoe diperkirakan sekitar 18.000 orang.


Asal-muasal[sunting | sunting sumber]
     Suku Padoe mendiami daerah ini diperkirakan sejak abad XIV, yang bermigrasi dari daerah Sulawesi Tengah dan menetap di daerah pegunungan dan lembah di daerah Luwu Timur Sulawesi Selatan. Saat ini orang Padoe lebih banyak bermukim di Wasuponda. Dalam bahasa setempat istilah "Padoe" berarti "orang jauh". Di Luwu Timur mereka menjadi salah satu bagian dari 12 anak suku di bawah pemerintahan Kedatuan Luwu (Kerajaan Luwu).
     Dari cerita rakyat bahwa suku Padoe ini berasal dari suku bangsa Lili To Padoe Bangkano Kalende, yang terbagi menjadi 4 suku, yaitu, Padoe, Lasaelawali, Kinadu dan Konde. Padoe sekarang bertempat tinggal di daerah Matompi, Wawondula, Lioka, Tabarano, Tawaki, Tetenona dan Kawata.
Beberapa cerita rakyat tentang banyaknya para Pongkiari (ahli perang) dari suku Padoe di masa lalu, membuat Datu Luwu memberikan penghormatan tersendiri kepada para Pongkiari dan seluruh suku Padoe. Karenanya, apabila pemimpin Kedatuan Luwu menggelar sebuah hajatan, selalu mempersiapkan tempat khusus untuk orang-orang Padoe dan suku Padoe tidak diminta memberikan upeti kepada Datu Luwu. Cerita rakyat tentang kehebatan Pongkiari ini, konon danau Matano, danau Mahalona dan danau Towuti terbentuk karena pertempuran para Pongkiari. Begitu dahsyatnya pertempuran itu, membuat terciptanya kubangan yang sangat luas dan dalam sehingga membentuk sebuah danau. Namun seiring perkembangan zaman, eksistensi Pongkiari berangsur-angsur hilang.

Sejarah[sunting | sunting sumber]
     Pada era pemberontakan DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan, banyak orang Padoe kembali ke tanah nenek moyang mereka ke Sulawesi Tengah seperti ke Beteleme, Poso, Taliwan, Parigi, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan suku Padoe banyak tersebar dan berdiam di wilayah Sulawesi Tengah hingga kini.
     Dahulu orang Padoe menganut agama kepercayaan Melahomua, sebuah aliran kepercayaan yang meyakini kekuatan alam, pohon yang dianggap keramatgunungbukit, hingga hal-hal kecil lainnya. Orang Padoe akan memberikan persembahan kepada benda yang dianggap bisa membawa berkah
Pada tahun 1920-an para misionaris Kristen memasuki wilayah suku Padoe dan memperkenalkan agama Kristen kepada masyarakat suku Padoe. Pada awalnya sangat sedikit yang mengikuti ajaran Kristen. Tapi perlahan-lahan akhirnya mereka semua menerima agama Kristen, dan saat ini mereka menjadi penganut agama Kristen yang taat.
     Pada tahun 1965 banyak orang Padoe yang kembali ke kampung halamannya di Sulawesi Tengah, akibat adanya pergerakan Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin Kahar Muzakkar sejak 1950 hingga 1965 adalah masa suram yang membuat mereka terpencar-pencar ke berbagai daerah.
     Tahun 1968 ketika perusahan tambang nickel PT Inco membuka eksplorasinya, secara perlahan para penduduk yang tersebar mulai kembali mendatangi kembali daerahnya.

 Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Padoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar